Bondowosoadalah salah satu kabupaten di Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten Bondowoso terletak pada posisi melengkung dan dikelilingi perbukitan dan gunung, dan tentu saja yang paling terkenal adalah Gunung Ijen dengan kawahnya. Kawah Ijen dan 'Blue Fire', Pesona yang Sudah Terkenal Sampai ke Mancanegara. Dikirim oleh Madeline Romanov Buat PaketWisata Kawah Ijen Blue Fire 2 Hari 1 Malam - DAPATKAN HARGA PROMO SEKARANG ! Paket Tour murah perjalanan petualangan ke kawah ijen yang memiliki keunikan Api Biru yang spectacular. Paket Tour api biru di Kawah Ijen adalah kunjungan dengan cara terbaik untuk menikmati keindahan Kawah Ijen Bondowoso / Banyuwangi. KawahIjen Blue Fire, Kabupaten Bondowoso. 1,146 likes · 42 talking about this · 2,878 were here. Kawah Ijen Indahnyanegara kita. 31 likes. Sports & recreation Inilahyang dikenal dengan blue fire. Gunung ijen sendiri terletak diantara 2 kabupaten di provinsi jawa timur yakni kabupaten bondowoso dan kabupaten banyuwangi. Belakangan, kawah ijen blue fire menjadi sangat viral di kalangan wisatawan. Yang pertama di indonesia yakni di gunung ijen, dan yang kedua di islandia sana. Lokasidan Rute Menuju Blue Fire Kawah Ijen. Fenomena blue fire ini bisa Anda saksikan di kawasan Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen Banyuwangi. Pintu masuk kawasan ini berada di Bumi Perkemahan Paltuding, Dusun Curah Macan, Tamansari, Licin, Kabupaten Banyuwangi. Jarak antara Paltuding dengan Kota Banyuwangi sekitar 31 kilometer dan dapat Anda Sunrise Wake up around 1am, make the hour plus drive up the mountain, hike uphill in the dark, climb down into Ijen Crater to see the blue flames, and return to the top to watch the sunrise. Sunset: Hike up at your leisure, watch the sunset from the top, climb down into the crater to see the blue flames. (More details on the sunset trek via A Fenomena"Blue Fire" Hanya 2 di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia! AV. Agatha Olivia Victoria. 28 Juli 2017 21.28 WIB • 1 menit. Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen dengan dengan kedalaman danau 200 meter. Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen Kabupaten Bondowoso Fenomenaeternal blue fire atau api biru abadi berada di dalam kawah Ijen, dan pemandangan alami ini hanya terjadi di dua tempat di dunia yaitu Etiopia (gunung Dallol) dan Ijen. Blue Fire Kawah Ijen hanya dapat dilihat oleh mata manusia saat tidak ada cahaya, karenanya waktu ideal untuk melihatnya adalah jam 2 hingga jam 4 dinihari. Timyang terdiri dari berbagai unsur harus mendaki ke puncak Ijen, lalu turun ke kawah untuk menyalakan obor Porprov ke blue fire. Kabid Pemuda Dan Olahraga pada Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Andrie Antonio Zola mengatakan, hujan di kawasan Kawah Ijen sudah terjadi mulai pukul 19.00 Minggu 19 Juni malam. Blue fire atau api biru yang terdapat di Kawan Ijen, Kabupaten Bondowoso menjadi saksi bisu penyemangat gelaran Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov) VII Jatim. Sebagai salah satu Kabupaten yang berkesempatan menjadi tuan rumah Porprov VII, yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Juni - 3 Juli 2022 mendatang itu. Bondowoso-. Perhelatan Porprov VII Jatim bakal digelar mulai 25 Juni hingga 2 Juli 2022. Api obor kirab diambil dari blue fire atau api biru di Kawah Ijen, Bondowoso. Setelah diambil dari blue fire Kawah Ijen, obor tersebut lantas dikirab ke kabupaten yang menjadi tuan rumah Porprov VII 2022. Yakni Bondowoso, Situbondo, Jember, dan Lumajang. Bondowoso- Wisatawan di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen mengeluhkan tak bisa melihat blue flame. Pilihannya ngebut atau gagal menyaksikan blue fire. Blue flame merupakan daya tarik wisata destinasi wisata yang berada di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur itu. Tetapi, kini wisatawan tidak bisa menyaksikannya lagi. BlueFire atau Api Biru di Kawah Gunung Ijen, Fenomena alam unik dunia yang tiada duanya, bisa anda saksikan sebelum sunrise di Kawah Ijen Banyuwangi Gunung Ijen yang berada di Bondowoso Jawa Timur juga mengundang kehadiran banyak pendaki yang mempunyai semangat membara. Mereka tidak ingin menyerah begitu saja sebelum sampai pada puncak. BONDOWOSO IndonesiaPos - Api Porprov diambil dari Blue Fire Kawah Ijen Bondowoso, Senin dini hari (20/6/2022). Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022 diharapkan sukses dengan semangat api Blue Fire yang tidak pernah padam. CyNp1KU. Fresh off a year where I got to frolic on countless Aussie beaches, and a week where I was surrounded by the iconic rice fields in Ubud, I wasn’t quite sure which type of beautiful landscape I was seeking next. But when some casual research on hiking in Java revealed a crater into which you can hike and see electric blue flames after dark, I didn’t have to think twice before plotting my next move. Seeing blue fire on the Ijen Crater hike around sunrise was an incredible, exhausting, and slightly scary experience. Read on to see how I did it, and how you can make the trek there as well. Options For The Kawah Ijen Hike Ijen Crater is on the eastern end of the island of Java, in Indonesia. It’s totally doable as a side trip from Bali without having to traverse Java you’d simply take a bus to the border likely from Denpasar, take a quick ferry ride to Java, and then a taxi into Banyuwangi. There are two routes you can take to reach the Kawah Ijen hike From the west Take a bus from Surabaya to Bondowoso, then another bus from Bondowoso to Sempol note there is only one bus daily for this leg, and it runs in the morning. Stay overnight in Sempol and hire an ojek motorbike taxi from here to the start of the hike. More details on this route via Be My Travel Muse From the east Stay overnight in Banyuwangi or Karangasem, which is closer to the trail but doesn’t have many options for accommodation, then hire an ojek or arrange a transfer via your hotel to the start of the hike. This option makes sense if you’re coming from Bali, but it also works if you’re coming from western Java en route to Bali because you can take the train to Banyuwangi and not have to worry about unreliable buses or inconvenient transfers. While the Ijen Crater hike is typically done at sunrise, you can also choose to hike it at sunset because the blue flames are visible as soon as it gets dark Sunrise Wake up around 1am, make the hour plus drive up the mountain, hike uphill in the dark, climb down into Ijen Crater to see the blue flames, and return to the top to watch the sunrise. Sunset Hike up at your leisure, watch the sunset from the top, climb down into the crater to see the blue flames. More details on the sunset trek via A Nomadic Existence Ijen Crater Hike At Sunrise From Banyuwangi In the Choose-Your-Own-Ijen-Adventure game, I elected to trek up to Ijen Crater from the east side because I always prefer to minimize transfers and make the uncomfortable business of schlepping a little less difficult whenever possible. Taking a direct train from Surabaya to Banyuwangi was immensely easier than the multiple bus transfers required to summit from the west side, and it was absolutely the right decision for me. I opted to hike in for sunrise because I thought that was the only option, but if I were to redo this experience I definitely would have done it at sunset instead. I’m regrettably not a morning person, and being up and about too early on too little sleep makes me nauseous. My hotel in Banyuwangi offered all-inclusive transfers to Ijen Crater for 250,000 rupiah US$18 this included roundtrip transfer in a Jeep, the entrance fee normally 100,000 rupiah, and use of a surgical mask to combat the fumes in the crater. The driver waited for us in the parking lot by the trailhead while we hiked in and out and then drove us back into town. While I had intended to do the whole thing independently, it was easier and cost about the same doing it via the hotel’s package. I’m especially glad to have been able to doze off in the car both there and back, which I wouldn’t have been able to do on the back of a motorbike on a bumpy/winding road if I’d hired an ojek instead. Also worth noting I didn’t notice any ojek drivers looking to take passengers back down to town from the parking lot afterwards, so I’m not sure how I’d have made it back without having my ride pre-booked. We left Banyuwangi at 1am and arrived at the Ijen parking lot around 2am maybe slightly later. The driver walked us over to the entrance, paid our entrance fee, and off we went! I kept pace with the French guy I drove in with for maybe 20 minutes before deciding it was a ludicrous speed to maintain if I wanted to keep puking off my early-morning agenda. I pulled over off the trail several times to de-layer, to hydrate, to catch my breath. You know I love hiking, but not on a tight timeframe – and certainly not at the ultimate ass-crack of dawn. Whenever I heard my fellow hikers ponder whether they’d make it in time to see the blue fire at Ijen Crater before it got too light out, I cranked it up a notch and surged forward. Incredibly, I made it to the top of the crater in about an hour they say to allow hours, though it felt like I was hiking for much longer than that. Hiking in the dark, up a stretch of never-ending hills, on just a few hours of sleep was disorienting for me. I had no concept of time or location until I saw the miners with their baskets at the top. If you’re not a morning person, get spooked by the dark, or aren’t fit, I’d highly advise trekking to Ijen Crater at sunset instead. THIS IS NO JOKE. Welp, here goes nothing! Around 315am, I slid a gas mask over my nose and mouth and started descending Ijen Crater. This mask was a complete game changer – do not hike into the crater without one! The sulphur fumes are strong, putrid, and just not good for your lungs. The mask was included in my hotel transfer package, but I believe you should be able to rent one at the trail entrance when you pay your admission fee. Before I saw the Kawah Ijen blue fire or any views, I passed by miners walking out of the crater carrying baskets of sulphur that they’ll sell for less than 5 cents a kilo. Some also guide tourists down to the blue flames or sell little sulphur trinkets to passers-by, to supplement their meager wages. I felt like such an entitled foreigner traipsing into their workplace for “fun” while these guys were putting their bodies through hell on a daily basis and making so little money for it. I hardly took any pictures of them because I just felt so bad. Once at the bottom of Ijen Crater, I followed some hikers up and around the mining area on the left side and they introduced me to the blue flames. I cautiously approached, turning away and shielding my face whenever the sulphur fumes blew in our direction and temporarily reduced visibility. It was very much like weathering a storm. There was one gust so strong that it knocked me over and left me gasping for air. Seriously, guys wear a gas mask! When I finally reached the edge, I saw this The blue flames actually aren’t lava, but rather result from sulphuric gases igniting upon making contact with air. I mean, holy ^*&$ is this for real?! I know I’m guilty of having referred to some other places as being “other-worldly” or “like being on another planet”, but nothing I’ve seen thusfar compares to having electric blue flames just a few feet in front of my face. You’ll want to limit your exposure to the sulphur fumes – I’d recommend an hour, tops, before climbing out of the crater. Go in with a plan get up close to the blue flames, then climb up the little hill nearby to catch a glimpse of the green crater lake. I almost missed this lookout point and only decided to follow someone else up there on a whim while making my way out. Don’t miss it! It was about 430am by the time I climbed the hill and took this shot thank you, image timestamp, with the blue flames still visible and the darkness starting to fade. I recommend starting the climb out of the crater by 445 if you want to catch the sunrise from above. On second thought, consider hanging out on that hill and waiting for sunrise if you can handle a little more time breathing in the stinky air. While I was able to see the lake from here, I couldn’t see it at all from the top because it was all fogged smoked? over. I sat on the crater edge for a good half hour waiting for it to clear, but it never did. Total bummer! At least I got to break in my new Merrell hiking shoes on this trek. They are SO COMFY. I was pretty bummed to have missed an epic sunrise over the crater lake, but the walk back down was glorious. The surrounding land was lit by golden light and painted with mist, making for an ethereal scene in the mountains. Just lovely. So, was it worth the exhaustion, sweat, early wakeup call, fumes, and effort? Totally. Kawah Ijen is unlike most any other hike you could possibly tackle, so if you love hiking and find yourself in Java or Bali – DO IT. See also All the things that went wrong on my Ijen Crater hike and in Java Tips For The Ijen Crater Hike Hike in from Banyuwangi on the east side, rather than Bondowoso/Sempol on the west side. That way you’ll only need to take one train, as opposed to two buses. Consider doing the Ijen Crater hike at sunset rather than sunrise, especially if you don’t function well early in the morning. Don’t even think of hiking without a gas mask, headlamp or flashlight, and good hiking shoes I’m a longtime fan of Merrell. Bring a camera with a wide angle lens to shoot the blue flames close-up. You won’t need a telephoto lens at all here. Allow extra time after sunrise in case the crater is fogged over, so that the fog and smoke can clear and reveal the beautiful blue lake inside the crater. Dress in layers. I wore a down jacket on the drive up, took it off 20 minutes in and hiked in a tanktop, then put the jacket back on once I’d hiked out of the crater. Everything you bring into the crater will smell of sulphur for WEEKS after your hike, so you might want to bring clothing/bags that you don’t really care about. Otherwise, expect to wash everything multiple times before the smell starts to fade. Pin it! Pernahkah kamu mendengar nama Blue Fire Kawah Ijen? Yups, Kawah Iijen yang berada di Gunung Ijen menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisata Malang dan Banyuwangi. Harga Tiket – Jam Buka24 JamAlamatKalianyar, Sempol, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur Nah, supaya semakin tahu tentang apa dan bagaimana cara bisa sampai ke sana, yuk simak dahulu artikel mengenai Kawah Ijen Malang berikut ini. Kawah Ijen Malang, Pesona Blue Fire Kawah Ijen adalah destinasi wisata yang lokasinya berada di antara kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Belakangan, Kawah Ijen Blue Fire menjadi sangat viral di kalangan wisatawan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pengunjung objek wisata ini, ada sekitar dua ribu pengunjung di setiap bulannya. Dengan tawaran pemandangan api biru abadi yang langka, siapa yang tak penasaran dengan pesona wisata ini. Selain fenomena Blue Fire dan sunrise point, masih ada banyak hal menarik lain yang bisa dieksplor di wisata Kawah Ijen ini. Namun sebelum itu, akan lebih baik jika kamu mengenal lebih dekat tentang sejarah Kawah ijen, objek wisata Kawah Ijen dan tips ke Kawah ijen. Deskripsi Blue Fire Kawah Ijen Mengapa sih Gunung Ijen ini terkenal? Gunung ini memiliki berbagai fenomena alam yang unik, salah satunya adalah kawah yang terletak di kawasan puncaknya. Kawah Gunung Ijen yang terkenal sebagai Kawah Ijen merupakan kawah terbesar di dunia dengan warna yang unik. Kawah dengan kedalaman 200 m dan sangat luas ini berwarna biru kehijauan dan terlihat sangat cantik. Tak hanya itu, Kawah Ijen juga sangat fenomenal karena merupakan kawah berapi biru yang keberadaannya sangat langka, bahkan hanya ada satu di Indonesia. Blue Fire Ijen inilah yang membuat siapapun tertarik untuk menyaksikan sendiri keindahan kawah ini secara langsung. Sejarah Kawah Ijen Informasi mengenai Sejarah Kawah Ijen pertama kali ditemukan dalam Tulisan di majalah Familia terbitan Desember 2003. Nama Ijen sendiri kabarnya mulai dikenal sejak kawasan ini kedatangan dua turis Perancis, yakni Nicolas Hulot beserta istrinya Katia Kraft tahun 1971. Kedua turis tersebut mengisahkan tentang pesona Kawah Ijen lengkap dengan kisah kerasnya kehidupan para penambang belerang. Kisah tersebut mereka tulis di majalah Geo, Perancis. Bisa dibilang kedua orang tersebut yang berperan banyak sebagai penemu Kawah Ijen. Namun, terdapat sejarah lain yang menyebutkan bahwa nama Gunung Ijen pernah muncul pertma kali pada masa penajajahan VOC. Kisahnya, pada masa penjajahan dulu ada seorang pangeran dari Kerajaan Wilis yang bergerilya melawan VOC dan berlindung di balik lereng pegunungan Ijen. Walaupun akhirnya kerajaan Wilis kalah dalam peperangan tersebut, kisah ini menjadi bukti Gunung Ijen sempat digunakan sebagai tempat persembunyian pejuang Blambangan. Alasan digunakannya Gunung Ijen sebagai lokasi persembunyian adalah karea struktur tanahnya yang bergunung-gunung serta dipenuhi hutan lebat. Sehingga terlihat sangat menakutkan bagi orang luar, ditambah kesan angker yang melekat di wilayah yang tak bertuan ini. Namun, lambat laun alam Ijen mulai tersentuh ketika Kompeni Belanda menyewakan tanah di daerah Panarukan, Besuki, Probolinggo. Tanah tersebut disewakan kepada saudagar dan penduduk Cina dari Surabaya yang sangat kaya raya bernama Han Chan Pit dan Han Ki Ko. Sejak saat itu, kawasan Ijen menjadi kawasan yang dijamah oleh manusia meskipun belum banyak juga yang tahu mengenai keindahan Kawah Ijen Blue Fire. Fakta Menarik Wisata Kawah Ijen Yang sangat terkenal dari Gunung Ijen adalah berupa pesona kawah ijen blue fire. Namun jangan salah, selain itu ada banyak hal menarik yang bisa kamu eksplorasi di sana. Selain itu, ada beberapa fakta unik mengenai wisata di Kawah Ijen ini. Ada apa saja ya kira-kira? Ijen Merupakan Gunung Berapi Aktif Perlu diketahui bahwa Gunung Ijen masih berupa gunung berapi aktif yang kapan saja bisa meletus. Gunung Ijen sendiri berada di dua kawasan yaitu Banyuwangi dan Bondowoso. Sementara Kawah Ijen berada di ketinggian mdpl yang juga masih menjadi bagian dari Gunung Ijen. Kawah Ijen yang memesona menjadi bukti kalau Gunung Ijen berupa gunung berapi yang masih aktif di kawasan Pulau Jawa. Fenomena Api Biru Ijen Tahukah kamu fenomena blue fire ini konon sangat langka lho. Bahkan di Indonesia saja hanya ada di Gunung Ijen. Tak hanya langka, blue fire kawah ijen malam hari sangat menakjubkan. Akan terlihat warna api kebiruan yang menyala-nyala bak mutiara yang memancar berkilauan. Sehingga jangan heran jika banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang tertarik datang jauh-jauh kemari hanya untuk menyaksikan secara langsung pesona wisata Ijen ini. Tak hanya para traveller, banyak para ahli geologi dan peneliti berkunjung untuk menggali lebih dalam mengenai fenomena tersebut. Bagi kamu yang juga tertarik untuk menyaksikannya, waktu yang paling tepat melihat keindahan api biru adalah pada saat dini hari. Dari Pos Paltuding, waktu pendakian yang dibutuhkan adalah sekitar 3-4 jam. Nah, kalau kamu sampai di puncak pada saat dini hari, tak hanya api biru yang menyala dengan sangat cantik, tetapi kamu juga bisa menikmati indahnya sunrise dari puncak Ijen. Sunrise Point yang Sangat Memukau Tak hanya kawah api biru Ijen dan juga danau dari kawahnya, kamu juga bisa mendapati pemandangan sunrise yang ciamik. Dari lokasi Kawah Ijen, kamu hanya perlu mendaki sekitar 500 meter lagi ke atas. Dari atas, kamu bisa melihat pemandangan kawah dan matahari terbit dengan angle yang cantik. Tidak kalah cantiknya dengan sunrise point di Penanjakan Bromo. Banyak Objek Wisata Kawah Ijen dan Sekitarnya Selain kawah Ijen Banyuwangi dan sunrise point, di sekitar wisata Kawah Ijen 2018 juga terdapat banyak objek wisata lainnya yang tak kalah mempesona. Kawah Wurung Adalah Kawah Wurung yang yang menawarkan keindahan berupa bukit teletubis. Wisata Kawah Wurung ini berada di kabupaten bondowoso dan berjarak sekitar 4 KM dari lokasi Kawah Ijen. Di lokasi ini juga ada sebuah bukit cinta dimana para wisatawan dapat mendaki dan menikmati pemandangan dari atas. Pemandangan dari atas sangat mempesona, terlebih saat musim hujan, rumputnya terlihat hijau dan sangat segar. Sementara ketika kemarau, rumput di bukit ini akan berwarna kekuningan. Untuk dapat memasuki kawasan ini, harga tiket dibandrol sekitar Rp Kawah Bulan Sabit Selain Kawah Wurung, ada juga Kawah Bulan Sabit yang terletak dibalik keindahan Kawah Ijen. Seperti namanya, kawah ini berbentuk mirip bulan sabit karena di tengah – tengahnya terdapat gundukan seperti bulan sabit. Tak hanya keindahan kawah yang menyerupai bulan sabit dan berada di ketinggian mdpl. Dari atas ini pengunjung juga bisa melihat pemandangan kota Banyuwangi dari ketinggian. Air Terjun Blawan Siapa bilang liburan ke Kawah Ijen melulu tentang kawah puncak gunung. Di sekitar lokasi Ijen juga terdapat air terjun yang juga selokasi dengan pemandian air panas. Namanya adalah Air Terjun Blawan yang terletak di Desa Kalianyar, Sempol, Bondowoso. Menariknya, air di terjun ini mengandung kadar belerang tinggi dan di sekitarnya banyak ditumbuhi Tumbuhan Makadamia. Air Terjun Kampung Anyar Berikutnya ada Air Terjun Kampung Anyar dimana terdapat 3 titik air terjun sekaligus Air Terjun Biddari, Air Terjun jagir, dan Air Terjun Sumber Pawon. Dari ketiga air terjun tersebut, Air Terjun Sumber Pawon menjadi lokasi yang sangat diminati wisatawan karena alirannya yang menyebar. Mengenai akses menuju lokasi air terjun sudah sangat bagus dan cukup lengkap fasilitasnya. Air Terjun Kali Pait Sama dengan Air Terjun Blawan, di Air terjun Kali Pait ini airnya mengandung belerang. Di sekitar air terjun juga banyak bebatuan yang menghiasi. Hal tersebut membuat pemandangan di sekitar air terjun sangat menarik. Namun demikian, air terjun ini masih terbilang baru dan jarang tersentuh tangan manusia. Air Terjun Kalibendo Kalau air terjun yang satu ini letaknya di Dusun Kampung Anyar dan asih dekat dengan Kawah Ijen. Air terjun Kalibendo ini memiliki ketinggian mencapai 10 meter. Pemandian Air Panas Di wisata Kawah Ijen juga ada pemandian air panas yang tentu airnya mengandung banyak belerang. Air di pemandian ini sangat bermanfaat bagi kesehatan dan tentunya sangat menyegarkan. Dengan berendam di pemandian ini, kamu dapat mengembalikan stamina dan berelaksasi menyegarkan badan dan pikiran. Tak hanya itu, airnya juga berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit dan juga pegal-pegal. Wisata Kopi di Kaki Gunung Saat berada di kaki gunung, kamu bisa melanjutkan eksplorasi di Dusun Lerek, Gombengsari, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur. Di lokasi tersebut kamu bisa menikmati hidangan kopi khas Jawa Timur. Kopi khas kawasan ini biasa disebut kopi lego yaitu merupakan kepanjangan dari Lerek-Gombengsari. Kedua nama tersebut adalah daerah dimana kopi berjenis robusta tersebut tumbuh. Pemandangan Ciamik, Namun Juga Berbahaya! Kita tahu kalau pendakian semua puncak gunung memang sangat beresiko, namun apa sih yang membuat Kawah Ijen ini berbahaya? Yang menjadikan kawasan Ijen ini cukup berbahaya adalah keberadaan gas belerang yang keluar dari kawahnya. Saking berbahaya, kawasan Ijen juga seringkali ditutup disebabkan kandungan belerang yang sangat tinggi. Belerang sebetulnya tidak begitu berbahaya, bahkan zat ini memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Namun kamu perlu hati-hati terlebih jika kandungan belerangnya sangat tinggi dan dalam jumlah banyak. Hal ini tentu dapat membahayakan siapapun yang menghirupnya. Oleh sebab itu, kawasan Ijen sering ditutup meskipun banyak wisatawan yang sudah sampai di puncak. Mengapa demikian? Apakah dampak belerang sangat mengganggu kesehatan? Yups, bau belerang yang menyengat jika terhirup dapat membuat batuk-batuk serta pusing. Bahkan, hal ini juga dapat berakibat fatal seperti pingsan sampai meninggal dunia. Wah, mengerikan ya! Namun kamu tak perlu khawatirs sobat, karena pengelolaan serta pengawasan di Wisata Kawah Ijen sudah sangat baik. Saat berkunjung ke Gunung Ijen kamu akan menyaksikan bagaimana para pengelola sangat memperhatikan keselamatan para pengunjung. Selain itu, penambang di Gunung Ijen juga tak luput dair pengawasan pengelola tersebut. Perlu Ekstra Proteksi saat Pendakian Fakta lain yang kamu perlu tahu saat mendaki Gunung Ijen adalah perlunya peralatan perlindungan yang lengkap. Karena adanya gas belerang yang berbahaya, penggunaan masker saja tidak cukup sebagai perlengkapan keselamatan. Biasanya pengunjung sangat direkomendasikan untuk menggunakan masker yang dilengkapi penyaring udara. Masker tersebut biasanya bisa disewa saat di pos atau bahkan sudah disediakan pemandu jika kamu menggunakan pemandu wisata. Apakah tidak apa-apa tanpa masker tersebut? Untuk keselamatan kamu lebih baik menggunakan peralatan yang direkomendasikan pengelola. Karena dampak jika terlalu lama terpapar asap belarang sangat buruk untuk tubuh. Efek pertama yang dirasakan biasanya adalah bibir akan terasa pahit dikarenakan asap yang tidak tersaring. Warung Pondok Bunder Ada satu lagi nih yang menjadi daya tarik yang tak ketinggalan disambangi pengunjung saat menuju ke Kawah Ijen ini. Apa sih? Namanya Warung Pondok Bunder. Nah, saat melakukan pendakian tepatnya sekitar di kilometer 2, ada sebuah pondok dimana kamu bisa menyruput secangkir teh hangat atau kopi. Di pondok tersebut juga tersedia makanan sebagai pelepas lapar dan dahaga para pendaki. Tak hanya itu, biasanya pondok ini juga dijadikan tempat istirahat para penambang belerang. Di tempat tersebut juga para penambang menghitung berat belerang yang didapatkan sebelum dibawa turun. Ada Penginapan & Homestay Bagi kamu yang ingin totalitas menikmati indahnya wisata kawah Ijen Blue Fire tak perlu khawatir. Di kawasan ini ada beberapa homestay sebagai tempat beristirahat. Di homestay tersebut kamu bisa menyewa kamar dan menunggu waktu mendaki di pagi hari. Biaya sewa kamar per malam mulai dari Rp sampai Rp Pengadaan Kereta Gantung Ohya, FYI, kabarnya ada wacana untuk mengadakan kereta gantung atau cable car di kawasan ini. Hal tersebut sebagai upaya untuk mengembangkan wisata Kawah Ijen ke arah lebih baik. Tak hanya itu, diharapkan dengan adanya kereta gantung ini pengunjung dapat menikmati keindahan Gunung Ijen dengan maksimal. Juga, pengunjung juga tak perlu turun ke dasar kawah untuk melihat fenomena blue fire Ijen yang mendunia. Saksikan Penambang Belerang Mengais Rezeki Saat mendaki ke Gunung Ijen, tak hanya pesona wisata alam yang memukau saja yang bisa kamu saksikan. Saat memulai pendakian hingga puncak, kamu akan menemui sejumlah penambang yang menggantungkan hidup pada belerang. Kamu akan melihat sendiri bagaimana para penambang tersebut mengangkat beban berat mencapai 80 hingga 100 kg dari kawah Ijen. Bahkan, beberapa penambang dengan fisik dan stamina kuat pun mampu membawa beban lebih dari itu. Jika beruntung, kamu bisa bercakap akrab dengan para penambang, mereka akan sangat terbuka dan memiliki banyak cerita menarik yang kamu tak dapati di tempat lain. Mendaki Gunung Ijen tentunya akan memberi kamu banyak pelajaran hidup yang sangat menarik untuk diketahui. So, jangan lewatkan kesempatan belajar banyak hal saat mendaki di Gunung Ijen ini ya. Harga Tiket Masuk Kawah Ijen Terbaru Dengan pesona yang luar biasa, mungkin kamu penasaran berapa harga tiket masuk kawah ijen banyuwangi? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, simak daftar biaya yang dibutuhkan saat mengunjungi wisata Kawah Ijen berikut ini. Harga tiket masuk wisatawan lokal Rp weekdays dan Rp weekend Harga tiket masuk wisatawan mancanegara Rp weekdays dan Rp weekend Harga tiket parkir kendaraan Rp roda 2, Rp roda 4, dan biaya kemah Rp Harga tiket perlengkapan dokumentasi mulai dari Rp video komersil, Rp Handycam, dan Rp Fotografi. Estimasi Kawah Ijen Bagi kamu yang ingin menyaksikan Blue Fire Kawah Ijen, kamu harus tahu kapan jam pendakian wisata ini dibuka. Karena kamu tidak bisa sembarang masuk lokasi wisatanya. Pendakian pertama ke Kawah Ijen di ketinggian mdpl ini dibuka mulai pukul WIB dini hari. Jalur pendakian Kawah Ijen diawali dari pos Pal Tuding. Biasanya durasi normal pendakian ini memakan waktu sampai 3-4. Setelah dari pos ini, kamu tinggal mendaki saja naik tanpa melewati pos lainnya. Sehingga sekitar pukul dini hari kamu sudah sampai di puncak tertinggi Kawah Gunung Ijen. Pada Pukul – tersebut, kamu masih bisa menikmati indahnya api biru di area Danau Kawah Ijen. Setelah itu, kamu bisa naik ke puncak sekitar 500 meter saja untuk dapat menikmati sunrise di sunrise point Gunung Ijen. Rute Pendakian Kawah Ijen Untuk dapat sampai ke pos pertama yaitu Pal Tuding, kamu bisa berangkat dari Bondowoso maupun Banyuwangi. Namun, kebanyakan wisatawan lebih suka menggunakan rute Banyuwangi dibandingkan rute Bondowoso karena jaraknya yang lebih pendek. Dari pos Paltuding, kamu akan naik ke puncak dengan durasi waktu selama 3-4 jam. Nah, bagi kamu yang ingin menikmati sunrise, dibutuhkan pendakian sejauh 500 m lagi hingga sampai di puncaknya. Kisaran Harga Paket Wisata Blue Fire Kawah Ijen Bagi kamu yang berminat mengadakan trip ke Kawah Ijen dari Malang, ada beberapa jasa pemandu wisata yang bisa kamu coba nih. Paket wisata biasanya membandrol harga sekitar Rp untuk 2 orang. Sementara untuk 3 orang biayanya mencapai Rp Paket wisata Kawah Ijen Banyuwangi untuk 4 orang mencapai Rp Untuk paket wisata 5 orang, harganya mencapai Rp dan 6 orang sekitar Rp Nah, itu tadi seputar info mengenai wisata Kawah Ijen berikut paket wisata yang tersedia menuju ke sana. Bagaimana? Apakah sobat tertarik? Yuk segera agendakan liburan ke wisata Blue Fire Kawah Ijen yang fenomenanya sudah mendunia ini ya!

blue fire kawah ijen bondowoso